Gusdur Vs Habib Rizieq



Bentrokkan di Monas, Ahad, 1 Juni 2008, yang akhirnya menyebabkan Habib Riziq dipenjara dan Munarman buron beberapa hari masih belum terhapus dari ingatan kita. Dua kubu yang berlawanan FPI dengan pimpinan Habib Rizieq dan AKKBB dengan tokoh sentralnya KH. Abdurrahman Wahid alias Gusdur.
Kita pasti pernah dilanda penasaran, apa sih yang dilakukan oleh kedua tokoh kita itu sebelum terjadi bentrokan tersebut? Mungkin, setelah menyimak kisah berikut, pembaca akan dapat menyimpulkan sendiri siapakah dari kedua tokoh agama kita ini yang bisa dijadikan cerminan dan panutan dalam membela agama Allah SWT.

Bentrokkan di Monas, Ahad, 1 Juni 2008, yang akhirnya menyebabkan Habib Riziq dipenjara dan Munarman buron beberapa hari masih belum terhapus dari ingatan kita. Dua kubu yang berlawanan FPI dengan pimpinan Habib Rizieq dan AKKBB dengan tokoh sentralnya KH. Abdurrahman Wahid alias Gusdur.
Kita pasti pernah dilanda penasaran, apa sih yang dilakukan oleh kedua tokoh kita itu sebelum terjadi bentrokan tersebut? Mungkin, setelah menyimak kisah berikut, pembaca akan dapat menyimpulkan sendiri siapakah dari kedua tokoh agama kita ini yang bisa dijadikan cerminan dan panutan dalam membela agama Allah SWT.

Habib Muhammad Rizieq Syihab begitu nama lengkapnya. Sejak pertengahan Mei 2008, Habib Rizieq memiliki kesibukan tersendiri dengan pengacara Indra Sahnun Lubis, SH, sahabatnya. Keduanya bukan sedang mengurus masalah ”kekerasan FPI”, namun sedang mempersiapkan seorang selebritis yang mau kembali ke Islam. Sebelumnya, kepada sang artis sang Habib berkali-kali menanyakan apakah dirinya memang sungguh-sungguh ingin kembali ke Islam, bukan dengan paksaan atau ada motivasi lain di balik itu. Steve Emmnauel, artis bule itu pun berkali-kali pula menyatakan keseriusannya dan menegaskan jika keinginannya masuk Islam karena berdasarkan hati nurani dan tidak ada paksaan dari siapa pun.
Kemudian, pada hari Sabtu, 24 Mei 2008, didampingi oleh Pengacara Indra Sahnun Lubis, Steve Emmanuel mengucapkan dua kalimah syahadat di depan Habib Rizieq, puluhan anggota FPI, dan para wartawan surat kabar maupun infotainment. Setelah bersyahadat, Steve memilih nama baru “Yusuf Iman”. Terinspirasi dari nama Cat Steven, seorang penyanyi ternama Inggris yang kembali ke Islam dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam. Usai resmi mengucap dua kalimah syahadat. Kini Yusuf Iman mengisi hari demi hari dengan mendalami Islam bersama seorang Ustadz yang ditunjuk oleh Habib Rizieq untuk membinanya.
Beda Habib Rizieq, beda pula Gusdur. Kiai kita yang satu ini awal Mei lalu berangkat ke negeri paman Sam (Amerika Serikat) memenuhi undangan Simon Wiesenthal Center (SWC). Penghargaan yang diberikan oleh LSM internasional tersebut menjadi salah satu pencapaian Gus Dur selama ini. "Sebelumnya ada 12 aktivis yang menerima. 6 Di antaranya memperoleh Nobel perdamaian di kemudian hari," kata Gus Dur dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (3/5/2008) detik.com. Simon Wiesentel Center adalah sebuah LSM terkenal di Amerika Serikat yang melindungi kaum Yahudi internasional. Lembaga yang didirikan pada 1977 oleh Simon Wiesenthal (1908-2005), pemburu penjahat perang Nazi dan pembuat dokumen kekejaman Nazi atas kaum Yahudi, yang dikenal Holocaust. Salah satu slogan mereka adalah “Berdiri bersama Israel, membela keselamatan umat Yahudi di dunia dan mengajarkan hikmah Holocaust kepada generasi mendatang.” 
LSM Zionis garda terdepan di AS. itu akan menganugerahkan Medal of Valor, Medali Keberanian, buat Gusdur yang dianggap sangat berani membela kepentingan Zionis di sebuah negeri mayoritas Muslim terbesar dunia bernama Indonesia.

Acara penganugerahan medali tersebut dilakukan dalam sebuah acara makan malam istimewa yang dihadiri banyak tokoh Zionis Amerika dan Israel, termasuk aktor pro-Zionis Will Smith (The Bad Boys Movie), di Beverly Wilshire Hotel, 9500 Wilshire Blvd., Beverly Hills, Selasa (6 Mei), dimulai pukul 19.00 waktu Los Angeles. Sebagai tuan rumah adalah Rabbi Mervin Hier (Pendiri SWC dan Rabbi paling berpengaruh di AS 2007-2008), yang dengan tangannya sendiri mengalungkan medali tersebut ke leher Gusdur. Gusdur sendiri, sambil terus duduk di kursi rodanya, tersenyum dan mencium dengan penuh takzim medali tersebut. Waah, selamat ya Gus!
Di sela-sela lawatannya itu, Gusdur menyarankan Indonesia sudah waktunya mengaku Israel, karena eksistensi Israel tidak terbantahkan. Untungnya, pemerintah Indonesia tidak pernah akan mengakui keberadaan negara Israel yang berdiri di atas tanah Palestina selama enam dekade, sehingga Indonesia tetap menolak keberadaan negara Israel tersebut. Hal tersebut diungkapkan Mensesneg Hatta Rajasa ketika diminta menanggapi pernyataan Mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu. "Lebih baik Indonesia berusaha mengupayakan sesegera mungkin kemerdekaan di Palestina, dari pada menanggapi keberadaan eksistensi Israel itu, " ujarnya pada pers, di Istana Negara, Jakarta, Jum'at (16/5) (detik.com).(Ernaz)



0 komentar: